Managemen Kurikulum 2013

klik disini

Managemen kurikulum adalah penerpan jenis kegiatan dan fungsi managemen (perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian) dalam kurikulum. (Suharsimi Arikunto,2000:8). Menurut Lunenberg & Orstein (2000) ada tiga proses utama yaitu perencanaan kurikulum (planning the curriculum), pelaksanaan kurikulum (implementation the curriculum), dan penilaian terhadap pelaksanaan kurikulum (evaluating the curriculum).

1. Perencanaan kurikulum

      Perencanaan kurikulum harus memperhatikan karakteristik kurikulum yang baik, dari segi isi, pengorganisasian maupun peluang-peluang untuk meciptakan pembelajaran yang baik akan mudah diwujudkan oleh pelaksana kurikulum. Dalam hal ini guru dalam membuat rencana pembelajaran (persiapan mengajar, silabus, program semester, program tahunan, pemilihan bahan ajar, pemilihan strategi pembelajaran, dll).

2. Pelaksanaan kurikulum

      Pelaksanaan kurikulum merupakan tahap pelaksanaan pembelajaran. Pada managemen kurikulum dalam tahap ini berupa kegiatan pengelolaan pembelajaran. Dalam tahap ini guru harus mampu mengolah pengalaman-pengalamannya sehingga dapat mewujudkan pembelajaran yang diinginkan.

3. Evaluasi kurikulum

      Evaluasi atau penilian kurikulum dimaksudkan untuk melihat keefektifitasan kurikulum yang digunakan oleh guru yang mengaplikasikan. Evaluasi atau penilaian kurikulum dapat dijadikan umpan balik apakah tujuan kurikulum di sekolah dapat dibedakan atas:

  1. Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang dilakukan oleh guru setelah pokok bahasan selesai dipelajari oleh siswa.
  2. Evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang dilakukan oleh guru setelah satu jangka waktu tertentu (semester atau caturwulan).
  3. Pengembangan kurikulum

                  Pengembangan kurikulum merupakan sebuah istilah dalam rangka perubahan kurikulum (membuat atau merubah), yaitu terjadi karena adanya perkembangan kehidupan (masyarakat) dan IPTEKS. Pengembangan kurikulum sangat diperlukan untuk merespon:

  1. Perkembangan IPTEKS
  2. Perubahan social di luar system pendidikan
  3. Pemenuhan kebutuhan siswa
  4. Kemajuan-kemajuan dalam pendidikan
  5. Perubahan system pendidikan

Teori yang menyatakan perlunya pengembangan kurikulum dikemukakan oleh Thomas Khun (1922-1996),  seorang ilmuwan  yang terkenal menekuni bidang filsafat ilmu pengetahuan. Thomas Khun yang terkenal dengan buku “The Structure of Scientific Revolutions” (1962), di mana ia memperkenalkan gagasan ilmu pengetahuan yang tidak maju melalui akumulasi linier dari pengetahua baru, tetapi sebagai gantinya mengalami revolusi berkala yang ia sebut “paradigm shifts” (pergeseran paradigma), di mana sifat alami penyelidikan ilmiah pada bidang tertentu dengan tiba-tiba diubah. Thomas Khun memperkenalkan paradigm perubahan kurikulum secara evolusioner berdasarkan struktur revolusi sains.

Paradigma Perubahan Kurikulum Secara Evolusioner Berdasarkan Struktur Revolusi Sains Thomas Khun

 nhh

Keterangan gambar :

  1. Adanya praktik pengajaran dan materi pelajaran konvensional yang diterima secara umum.
  2. Adanya perubahan masyarakat secara terus-menerus.
  3. Adanya berbagai indicator social yang menandai perubahan (misalnya: adanya kemajuan IPTEKS, berkembangnya struktur social-budaya, dll).
  4. Krisis dan/atau kritik di dalam pendidikan. Pendidikan sebagai system terbuka haruslah dapat menyesuaikan dengan perubahan masyarakat, serta perkembangan zaman dan IPTEKS, sehingga muncul berbagai kritik di dalam pendidikan agar dapat memenuhi berbagai tuntutan dan perubahan tersebut.
  5. Adanya praktek alternative diusulkan. Berbagai konsep pendidikan alternative diusulkan.
  6. Perselisihan dan konflik (anti-thesis). Adanya praktik pengajaran dan materi pengajaran lama, dan munculnya berbagai konsep baru yang lain menimbulkan perselisihan dan konflik. Hal tersebut terjadi untuk mencari konsep dan praktek baru yang diharapkan karena adanya pembaruan, pemenuhan kebutuhan dan tuntutan akan perubahan yang terjadi.
  7. Percobaan dan inovasi. Adanya konsep baru tersebut dilaksanakan dalam taraf percobaan (misal: hanya diberlakukan di beberapa sekolah), adanya berbagai inovasi untuk perbaikan dan penyempurnaan konsep baru tersebut.
  8. Praktek baru atau yang dimodifikasi (sintesis). Praktek pendidikan baru atau yang dimodifikasi diterpakan untuk mengganti praktik pengajaran dan materi pengajaran lama. Hal tersebut di dalam pendidikan salah satunya ditandai adanya kurikulum baru untuk mengganti atau memperbaiki kurikulum lama.

Kurikulum 2013

Pada sebuah diskusi terbuka yang digelar oleh majelis guru besar Institut Teknologi Bandung yang khusus membahas mengenai rencana pemberlakuan kurikulum 2013 oleh pemerintah, di ketahui bahwa tujuan penyusunan dan pemberlakuan kurikulum 2013 lebih didorong oleh masalah yang dihadapi generasi muda seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, maupun plagiarism. Imam Buchori mengungkapkan bahwa tujuan kurikulum 2013 memiliki pertentangan makna, karena tujuan tersebut tidak terkait langsung dengan kurikulum. Kompetensi yang diharapkan oleh kurikulum 2013 adalah siswa yang mampu berkomunikasi, berpikir jernih dan kritis, mempertimbangkan segi moral suatu masalah, maupun menjadi warga negara yang efektif. Imam Buchori menambahkan bahwa “Tidak ada yang menyebut tentang pentingnya kemampuan untuk menemukan atau inovasi, kemampuan mencipta, berfikir sinergis, maupun kemampuan melihat peluang”. Sedangkan itu sangat penting bagi kemajuan peserta didik.

Pada kurikulum 2013 terdapat kesalahan atau kejanggalan dari segi redaksional. Menurut Imam dalam diskusi tersebut menemukan kejangglan dalam logika berbahasa di dalam dokumen kurikulum. Dia menemukan kalimat mengenai pertimbangan dalam pengembangan kurikulum yakni “Perlunya merumuskan kurikulum yang dapat menunjukkan pentingnya pengetahuan dan memastikan bahwa peserta didik akan peka atas kebutuhannya untuk berpengetahuan dan pengembangannya. Untuk itu kurikulum perlu disusun dengan menggunakan pendekatan sains sebagai ciri utama proses pembelajaran dan penilaian dalam pembentukan kompetensi.” Imam berkomentar bahwa “kalimatnya rasional, antisipatif, dan menginspirasi. Tapi bila didalami dalam implementasi kurikulumnya banyak yang bertentangan”.

Terkait kompetensi inti dan kompetensi dasar, Imam banyak menemui penggabungan unsur agama dengan sains yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Dia menyebut contoh untuk kelas X mata pelajaran Bahasa Indonesia, kompetensi intinya adalah menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Dalam kompetensi dasar poin pertama adalah mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa.

Contoh-contoh lainnya juga diungkapkan oleh Iwan Pranoto. Dalam mata pelajaran Kimia untuk kelas X, dia mendapati kalimat penjelasan kompetensi dasar yakni “menyadari keteraturan dan kompleksitas konfigurasi elektron dalam atom sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.” Iwan mengungkapkan bahwa “Bila dicampur adukkan dengan Tuhan, naskah kurikulum seolah tidak bisa didebat karena nilainya menjadi suci”. Segala sesuatu berhubungan erat dengan Tuhan. Termasuk di dalam mata pelajaran. Namun jika semua mata pelajaran dikaitkan langsung dengan Tuhan, didalam pembelajaran tidak akan pernah menemukan jalan keluar, karena tidak akan bias di logika pada pikiran manusia.

Solusi yang harus dilakukan agar kurikulum 2013 dapat diberlakukan sesuai rencana pemerintah adalah kurikulum 2013 harus dilakukan revisi ulang pada proses managemen kurikulum yakni:

1. Perencanaan kurikulum

             Pada perencanaan kurikulum harus memperhatikan karakteristik kurikulum yang baik, dari segi isi, pengorganisasian maupun peluang-peluang untuk meciptakan pembelajaran yang baik akan mudah diwujudkan oleh pelaksana kurikulum. Misalnya pada tujuan pendidikan, Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan serta pedoman-pedoman pelaksanaanya.

2. Pelaksanaan kurikulum

Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengelola pembelajaran dan managemen pembelajaran.

a. Evaluasi kurikulum

Evaluasi dimaksudkan untuk melihat keefektifitasan kurikulum yang digunakan oleh guru yang mengaplikasikan. Pada tahap ini diperlukan adanya managemen agar implementasi kurikulum dapat mengoptimalkan penggunaan berbagai sumber daya.

b. Pengembangan kurikulum

Pengembangan kurikulum merupakan sebuah istilah dalam rangka perubahan kurikulum (membuat atau merubah), yaitu terjadi karena adanya perkembangan kehidupan (masyarakat) dan IPTEKS. Pengembangan kurikulum sangat diperlukan untuk merespon:

  1. Perkembangan IPTEKS
  2. Perubahan social di luar system pendidikan
  3. Pemenuhan kebutuhan siswa
  4. Kemajuan-kemajuan dalam pendidikan
  5. Perubahan system pendidikan

Berbagi Olahan Dari Talas

Semakin maju dan berkembangnya zaman, masyarakat semakin pintar dan kreatif dalam melakukan sesuatu. Sehingga banyak ide-ide dan inovasi baru muncul. Dan inovasi tersebut dipergunakan masyarakat untuk mengolah suatu hal yang lama menjadi suatu hal yang lebih baru dan menarik.

Talas memiliki banyak manfaat, namun masyarakat enggan untuk memperhatikan. Karena hal tersebut banyak masyarakat prihatin, manfaat talas yang begitu besar tidak dihiraukan oleh masyarakat. Sehingga masyarakat memutar otak, bagaimana cara memunculkan inovasi, agar masyarakat sadar betapa bsr manfaat talas. Inovasi tersebut juga dipergunakan masyarakat untuk mengolah kembali aneka olahan dari talas. Contoh-contoh hasil olahan dari talas adalah sebagai berikut:

1. Daun talas

Selain dapat diolah menjadi oseng-oseng, daun talas dapat dibuat menjadi aneka jenis masakan dimana orang-orang tidak menyadari bahwa makanan tersebut diolah dari daun talas. Yakni:

  • Bubur daun talas yang dapat melancarkan pencernaan sehingga dapat dikonsumsi untuk makanan bayi dengan tingkat alergi yang rendah.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

  • Makanan lain yang berkelas, seperti dodol dan steak yang memiliki nilai jual tinggi.

buntil-daun-pepaya

 2. Batang talas

–          Batang talas yang juga memiliki manfaat yang tinggi, diolah menjadi makanan yang lebih menarik.

tumis batang talas 8

–          Batang talas juga diolah sebagai kerajian tangan dan dekorasi dalam upacara adat. Yakni sebagai contoh untuk menancapkan bunga pada dekorasi pengantin.

DSC_38423. Umbi talas

Umbi talas juga diolah oleh masyarakat antara lain sebagai:

–          Keripik umbi talas

dce700f473c5ef7a44c64d6a5f78bf5c-fullsize

–          Umbi talas juga dapat diolah menjadi bahan dasar kue, yakni tepung umbi talas.

tepung-sagu-sago-starch-0

–          Umbi talas juga dapat diolah menjadi aneka kue, seperti bolu, dodol dan steak.

lapis bogor copy4. Akar talas

Akar talas juga dapat diolah menjadi aneka bentuk yang bermanfaat, antara lain:

–          Obat encok dan bisul

mmvh

–          Jamu yang memiliki banyak khasiat

batangtalas

Daun Kopi Sebagai Obat Penyakit Jantung

Cara Mencegah Penyakit Jantung

Jantung adalah organ terpenting di dalam tubuh kita. Jantung merupakan bisa dikatakan nyawa bagi manusia yang memiliki fungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Karena Jantung yang memiliki fungsi penting bagi tubuh, jantung rentan terkena penyakit. Penyakit jantung adalah sebuah kondisi dimana jantung tidak dapat melakukan tugas dan fungsinya dengan baik. Penyakit jantung bisa menyerang pada semua golongan manusia, dari anak-anak sampai orang tua. Ada berbagai macam gangguan dan penyakit yang dapat mempengaruhi bagian manapun dari jantung, antara lain:

  • Penyakit Arteri Koroner
  • Jantung Aritmia
  • Gagal Jantung
  • Penyakit Katup Jantung

Penyakit jantung yang paling berbahaya adalah arteri koroner atau biasa disebut dengan jantung koroner. Karena serangan penyakit ini dapat menyebabkan kematian mendadak.

Untuk itu penyakit jantung harus segera di atasi dengan berbagai jenis dan cara pengobatan. Namun, di dalam pengobatan juga harus dilakukan ketelitian dalam memilih jenis dan cara pengobatan tersebut.

Ada beberapa cara dan jenis pengobatan yang bisa dipilih antara lain dengan menggunakan Daun Kopi.

e10705c82b0c378e15d26c8669f47fd4_kopi-daun

Mungkin bagi sebagian orang, belum terlalu mengenal bahwa daun kopi memiliki sejuta manfaat bagi kehidupan, terutama bagi kesehatan. Di Luar Negeri, daun kopi diolah menjadi teh. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Royal Botanic Gardens di Kew, London dan Joint Research Unit for Crop Diversity, Adaptation and Development in Montpellier di Prancis mengatakan, teh dari daun kopi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Ada beberapa cara untuk mengolah daun kopi menjadi sebuah mimuman yang bermanfaat bagi kita. Bisa dengan dikeringkan terlebih dahulu, dengan syarat tidak terpapar sinar matahari langsung. Kemudian diolah seperti membuat teh dari daun teh. Atau bisa secara langsung, dengan cara:

1. Mencuci daun kopi

2. Merebus daun kopi dengan 3 gelas air

3. Rebus hingga menjadi 1 gelas

4. Seduh seperti teh

“Selamat Mencoba”

Sayangi jantung anda, dengan hidup sehat setiap hari!